Friday, September 18, 2009

Tumbuhan Insektisida Nabati

Tumbuhan ini menghasilkan pestisida pengendali hama insektisida juga dapat digunakan untuk mengendalikan jenit OPT seperti nematode dan moluska


1. Babadotan (Ageratum conyzoides L.)

> Beberapa jenis OPT sasarannya adalah berbagai jenis serangga, tp secara pastinya yang dapat dikendalikan oleh bahan tumbuhna ini perlu diteliti kembali atau dengan cara “coba-coba”.

> Bagian tumbuhan yang dugunakan pada tanaman ini, yaitu untuk insektisida nabati , daun babadotan dapat dihaluskan dengan mixer atau ditumbuk secara manual dan dicampur dengan pelarut.

> Selain untuk mengendalikan berbagai jenis serangga hama daun Babadotan ini berkhasiat pula sebagai obat luka baru, wasir, sakit dada, mata dan perut, sementara akarnya sering digunakan sebagai obat demam.

> Adapun cara aplikasinya adalah daun yang diekstrak dengan methanol pada konsentrasi 1 % akan bersifat toksik terhadap serangga. Sedangkan tepung daunnya yang dicampur dengan tepung terigu mampu menghambat pertumbuhan larva serangga menjadi pupa.


2. Jeringau (Acorus calamus L.)

> Beberapa jenis OPT yg dapat dikendalikan adalah hama gudang Sitophilus sp, beberapa jenis kutu tanaman, walang sangit dan rayap.

> Bagian tumbuhan yang digunakan pada tanaman ini dapat digunakan dalam bentuk, yaitu berbentuk tepung dan minyak. Untuk membuat tepung, rimpangau jeringau diiris-iris, dikeringkan, lalu ditumbuk

> Tumbuhan ini, terutama bagian rimpangnya mengandung minyak yang dapat digunakan sebagai bahan insektisida yang bekerja sebagai repellent (penolak serangga), antifeedant (penurun nafsu makan), dan antifertilitas/chemosterilant (pemandul).

> Tepung rimpang jeringau dapat digunakan untuk melindungi hasil panen yang disimpan digudang, yaitu dengan mencampurkannya pada biji-bijian dengan konsentrasi 1-2 % (b/b) atau sekitar 1-2 kg tepung jeringau dicampur dengan 100 kg biji-bijian.

> Pembuatan sederhana dengan ekstrak air dapat dilakukan dengan mencampur sekitar 1 % (b/v) atau 10 gram rimpang jeringau dalam 1 liter air yang ditambahkan 0,1 % atau 1 cc deterjen dan diendapkan semalaman.

> Tepung rimpang jeringau dengan konsentrasi 3-5% berpengaruh terhadap mortalitas serangga Sitophilus sp.


3. Serai (Andropogon nardus L.)

> Tanaman ini dapat bersifat toksik terhadap serangga hama gudang dan menghambat peletakan telur.

> Bagian tumbuhan yang digunakan untuk ramuan insektisida nabati, daun dan batang serai dihaluskan lalu dicampur. Sementara untuk mengendalikan hama gudang maka bagian tumbuhan ini digunakan dalam bentuk abu, yaitu dengan cara dibakar.

> Adapaun cara aplikasinya yaitu campuran abu daun serai mengandung sekitar 49 % silica (SiO) yang bersifat sebagai penyebab desikasi pada tubuh serangga, yaiu apabila serangga terluka maka serangga akan terus-menerus kehilangan cairan tubuhnya.


4. Bengkuang (Pachyrrhycus erosus Urban)

> Beberapa jenis serangga hama yang dapat dikendalikan yaitu ulat gantung pada kubis (Plutella xylostella), ulat crop (Croccidolomia binatalis), Spodoptera litura, Bombyx mori, Dysdercus megalopygus, Epilachna varivastis, kutu Aphis fabae, A. craccivora, dan Myzus persicae.

> Bagian tumbuhan yang digunakan adalah biji dn daunnya.

> Adapun cara aplikasi yaitu biji dan daun dicuci, ditumbuk, ekstraknya diencerkan dengan aquades. Alkohol dan petroleum eter dapat digunakan sebagai pelarut. Aplikasi dilakukan dengan penghembusan atau penyemprotan ke OPT sasaran.

(Sumber : BPTPH Kal-Sel)


No comments: